Indonesia tercatat pernah mengikuti Piala Dunia pada tahun 1938 di Prancis. Akan tetapi, saat itu Indonesia masih menggunakan nama Dutch East Indies atau Hindia Belanda, karena Indonesia saat itu memang masih belum mereka dari penjajahan Belanda.
Beberapa waktu lalu, Kemenpora merilis 24 nama pesepakbola yang memiliki darah Indonesia yang bermain di Belanda dan Belgia. Dari 24, ada beberarapa pemain yang masih bisa dimanfaatkan untuk dinaturalisasi. Lalu, mari kita berandai-andai, seandainya saja pada suatu pertandingan, tim nasional menurunkan seluruh pemain naturalisasi tersebut. Maka beginilah kemungkinan starting line-up-nya.
Beberapa waktu lalu, Kemenpora merilis 24 nama pesepakbola yang memiliki darah Indonesia yang bermain di Belanda dan Belgia. Dari 24, ada beberarapa pemain yang masih bisa dimanfaatkan untuk dinaturalisasi. Lalu, mari kita berandai-andai, seandainya saja pada suatu pertandingan, tim nasional menurunkan seluruh pemain naturalisasi tersebut. Maka beginilah kemungkinan starting line-up-nya.
Goalkeeper: Benjamin van Leer (Roda JC)
Roda JC |
Penjaga gawang jebolan akademi PSV ini bermain untuk Roda JC Kerkrade sejak tahun 2014 lalu. Di musim ini, ia selalu menjadi pilihan utama bagi Roda JC di sektor penjaga gawang.
Meskipun ia telah kebobolan 47 gol dari 32 pertandingan sepanjang musim ini, pemain 25 tahun ini jelas masih menjadi penjaga gawang yang potensial bagi tim nasional Indonesia apabila ia memang berencana untuk dinaturalisasi.
Right Back: Mark van der Maarel (FC Utrech)
NU Sport |
Bek kanan 27 tahun ini memulai karier profesionalnya untuk FC Utrech di tahun 2009 lalu dan selama itu ia telah bermain sebanyak 204 kali dan mencetak 3 gol. Di musim ini, ia justru lebih sering bermain sebagai bek tengah (10) dibanding sebagai bek kanan (8), yang merupakan posisi aslinya.
Mark van der Maarel sempat absen di enam laga awal Eredivisie musim karena cedera lutut. Setelahnya, ia hampir selalu menjadi pilihan utama di posisi bek kanan maupun bek tengah.
Centre Back: Matthew Steenvoorden (SC Cambuur)
Cambuur |
Bek tengah yang masih berusia 23 ini bermain bersama Stefano Lilipaly di SC Cambuur yang berkompetisi di Eerste Divisie atau Jupiler League, kasta kedua di liga Belanda. Musim ini, bersama tim kuning asal Leeuwarden itu, pemain bernomor punggung 4 ini telah bermain sebanyak 18 kali di ajang Eerste Divisie, atau yang dikenal juga dengan Jupiler League.
Centre Back: Darren Sidoel (Ajax Amsterdam U-19)
Voetball International |
Tidak banyak memang pemain yang berposisi sebagai bek tengah dalam daftar yag dirilis PSSI, meskipun ada beberapa nama seperti Jairo Riedewald dan Keziah Veendorp. Akan tetapi Riedewald sepertinya tidak bisa untuk dinaturalisasi karena sudah pernah bermain di timnas senior Belanda. Sementara Veendorp, ia hanya empat kali dimainkan.
Bersama Ajax U-19, Sidoel adalah pilihan utama di posisi bek tengah di ajang Eredivisie U-19 maupun UEFA Youth League. Total, ia telah 16 kali bermain di semua ajang.
Left Back: Calvin Verdonk (PEC Zwolle)
PEC Zwolle |
Saya lebih memilih Calvin Verdonk ketimbang Ard van Peppen hanya karena faktor usia. Verdonk masih berusia 19 tahun dan tentu masih bisa berkembang lagi permainannya. Hal ini tentu lebih berguna bagi tim nasional Indonesia kalau seandainya ia bisa dinaturalisasi.
Meskipun masih 19 tahun, pemain yang pernah bermaiin di beberapa tim nasional Belanda level junior ini sudah diberi kesempatan sebanyak 17 kali oleh manajer PEC Zwolle di Eredivisie musim ini.
Defensive Midfielder: Joey Pelupessy (Heracles Almelo)
Heracles |
Joey Pelupessy bisa menjadi aset yang sangat penting bagi timnas Indonesia apabila ia bisa dinaturalisasi. Gelandang bertahan yang memiliki darah Maluku ini selalu menjadi pihan utama bagi Heracles di musim ini, ia bahkan diplot sebagai kapten di dua laga KNVB Beker.
Secara total dari 36 laga resmi yang dilakoni oleh Heracles Almelo, pemain yang masih berusia 23 ini tidak pernah melewatkan satu laga pun. Ia juga selalu tampil dalam starting eleven, dan hanya empat kali dia digantikan oleh pemain lain. Capaian yang sangat menarik tentunya, apalagi dengan 2 gol dan 2 assist di semua kompetisi di musim ini.
Defensive Midfielder: Tom Hiariej (FC Groningen)
FC Update |
Memiliki posisi asli sebagai seorang gelandang bertahan, Tom Hiariej justru dimainkan sebagai bek kanan pada lima pertandingan terakhir ini menggantikan posisi Desevio Payne yang menderita cedera hamstring. Bersama Groningen di Eredivisie musim ini, ia telah bermain sebanyak 21 dengan dua assist.
Attacking Midfielder: Navarone Foor (Vitesse)
Vitesse |
Gelandang serang 25 tahun ini sempat absen di empat laga awal Vitesse di Eredivise karena cedera. Setelah sembuh, barulah ia menunjukkan kualistasnya dengan menjadi pilihan utama bagi tim asal Arnhem itu. Secara total, Navarone Foor telah bermain sebanyak 31 kali semua kompestisi dengan mencetak 26 gol dan 6 assist.
Right Wing: Stefano Lilipaly (SC Cambuur)
Cambuur |
Nama pemain ini jelas sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, karena statustnya yang memang sudah menjadi warga negara Indonesia. Lilipaly bahkan sudah memiliki 8 caps bersama tim nasional Indonesia dan mencetak 2 gol (dua-duanya dicetak di ajang Piala AFF tahun 2016 lalu).
Di separuh musim pertama, pemain 27 tahun in bermain untul Telstar, dan di tim itu ia lebih sering sering bermain di posisi bek kanan maupun sayap kanan. Dari 14 kali bertanding bersama Telstar, total ia berhasil melesakkan 4 gol dan 4 assist.
Di separuh musim kedua, Lilipaly kemudian pindah ke SC Cambuur setelah penampilan memukaunya di ajang AFF Cup. Sering dimainkan di posisi aslinya sebagai seorang gelandang serang, seperti di timnas Indonesia, ia sampai saat ini telah mencetak 6 gol dan 6 assist 17 pertandingan.
Di separuh musim kedua, Lilipaly kemudian pindah ke SC Cambuur setelah penampilan memukaunya di ajang AFF Cup. Sering dimainkan di posisi aslinya sebagai seorang gelandang serang, seperti di timnas Indonesia, ia sampai saat ini telah mencetak 6 gol dan 6 assist 17 pertandingan.
Left Wing: Thom Haye (Willem II)
Zimbio |
Di musim ini, Thom Haye lebih sering bermain sebagai sayap kiri daripada posisi aslinya yaitu gelandang tengah. Pemain kelahiran Amsterdam ini adalah prospek yang sangat baik bagi timnas Indonesia apabila ia memang berencana untuk dinaturalisasi. Masih berusia 22 tahun serta sudah merasakan ketatnya kompetisi level tertinggi di Belanda, tentu itu adalah modal yang sangat baik bagi timnas kita.
Di musim ini, sersama tim asal Tilburg, Willem II, Thom Haye telah 3 kali menggetarkan jala gawang lawan, serta menciptakan 1 umpan yang berbuah gol.
Striker: Ezra Walian (Jong Ajax)
Ajax Showtime |
Ezra Walian adalah idola baru bagi pecinta sepakbola Indonesia akhir-akhir ini. Pemain yang memperkuat tim Jong Ajax ini pun telah resmi menjadi warga negara Indonesia setelah proses naturalisasinya diterima. Bahkan ia langsung memulai debutnya bersama timnas ketika menghadapi Myanmar beberapa waktu yang lalu. Meski dari 45 menit ia bermain, masih belum menghasilkan gol. Di level klub, pemain 19 tahun ini telah mencetak 3 gol dan 1 assist dari 10 laga yang ia lakoni.
Menarik menang apabila sebelas pemain tersebut benar-benar menjadi satu kesebelasan, yaitu timnas Indonesia. Meski demikian, pembinaan usia muda di negeri ini juga harus lebih ditingkatkan lagi. Supaya pada tahun-tahun mendatang kita tak perlu susah melakukan naturalisasi untuk mendapatkan pemain yang berkualitas.
EmoticonEmoticon